(Oleh
Ceria Kristi Br Tarigan)
Malam
ini aku sangat lelah. Aku langsung pergi ke kamar. Mama akan membacakan dongeng
sebelum aku tidur. Itulah kebiasaan aku. Jika mama tidak mendongeng pasti aku
tidak bisa tidur.
“Tina,
udah ngantuk ya? Mama punya cerita dongeng buat Tina? Ceritanya asyik,” ujar
mama.
“Wah,
mau mama,” jawab Tina dengan rasa kegirangan.
“Baiklah.
Ini tentang seekor Kelinci. Bertahun-tahun yang lalu, hiduplah seekor Kelinci
dan Buaya. Dahulu Kelinci memiliki ekor panjang dan Buaya mempunyai lidah.
Kelinci tinggal dekat kolam dan sekitar kolam ada tumbuh rumput. Dan Buaya
tinggal di kolam.”
“Lalu,
apa mereka bertengkar? ,” tanya Tina dengan rasa penasaran.
“Buaya
melihat Kelinci yang sedang makan rumput dan minum air. Perlahan-lahan Buaya
berenang sangat dekat dengan pinggir kolam. Dia berbaring dan berharap kelinci
tidak melihatnya ketika kelinci hendak meminum air. Buaya membuka lebar-lebar
mulutnya. Lalu, dengan sekejap Buaya menutup mulutnya. Kelinci terjebak diantara
gigi tajam Buaya. Tentu saja Kelinci sangat ketakutan.”
“Oh,
kasihan sekali Kelinci itu. Pasti kelinci itu akan dimakan.” ujar Tina.
“Kelinci
mencoba keluar. Dia berkata, aku tidak takut padamu! Aku hanya takut pada hewan
yang mengaum. Lalu, Buaya sangat marah. Buaya mengaum keras. Ketika mulut Buaya
terbuka untuk mengaum maka kelinci pintar melompat bebas. Saat ia melompat,
kuku kaki tajam kelinci merobek lidah buaya.”
“Bagaimana
dengan kondisi Kelinci selanjutnya mama?Apakah Buaya akan mengejarnya,” sela
Tina dengan polos.
“Ya.
Buaya mencoba menangkap kelinci namun gigi yang besar hanya mematikan ujung
ekor Kelinci. Lagi - lagi Buaya mencoba mengejar Kelinci namun Kelinci terlalu
cepat berjalan. Oleh sebab itu, mengapa Kelinci memiliki ekor pendek dan buaya
tidak memiliki lidah. Nah, Tina boleh mencontoh sikap cerdik Kelinci ketika ada
masalah tetapi tidak boleh dendam sama sesama teman karena kita diajarkan untuk
saling mengasihi.”
“Ya,
mama. Tina ngerti. Tina akan mencontoh sikap kelinci dan pesan mama untuk
saling mengasihi. Mama aku sangat senang, mama selalu mendongengkan aku sebelum
tidur. Tina merasakan kasih sayang yang luar biasa apalagi bentuk perhatian
mama mendongeng,” ujar Tina dengan mata mengantuk.
“Ya
sayang. Selamat tidur. Mimpi yang indah. Jadilah anak yang baik,”sela mama
sembari meninggalkan ruang kamarku.
Aku
pun berdoa sebelum tidur. Dan mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena mama
sayang padaku. Mama yang selalu mendongeng sebelum aku tidur.
***
Karya
ini terbit pada 1 September 2013, Rubrik Taman Riang,Analisa Medan.