Wednesday 22 April 2015

Resensi Novel Rebana Minggu



Kisah Kasih :Berawal dari Singapore 

(Oleh Ceria Kristi Br Tarigan)

Judul                            : Goodbye Singapore
Penulis                         : Embart Nugroho
Tebal                            : 187 Halaman
Ukuran                         : 13 cm x 19 cm
Penerbit                       :  Bhuana Ilmu Populer
Cetakan                       :  2015
Kategori Buku             : Novel
I S B N            10        :  602-249-864-3
Harga                          :  Rp 43. 000








Nadia nama tokoh utama dalam novel ini. Nadia seorang mahasiswa berumur 19 tahun,  ingin menikmati liburan ke Kuala Lumpur untuk mengunjungi menara kembar Petronas  tersohor itu. Gadis muda itu sangat berambisi sekali tanpa seseorang menemani dirinya, tapi apa hendak dikata? Setiba di Bandara, Nadia salah naik bus karena Nadia ketiduran. Dia baru sadar, ketika menayakan seseorang yang disampingnya, mereka sudah di perbatasan antara Malaysia dengan Singapora. Perjalanan pun terus melaju.
Singkat cerita, ia bertemu dengan seorang lelaki bermata sipit. David Tan. Pertemuannya berawal dari kesalahan Nadia masuk toilet laki-laki. Sontak Nadia terkejut dan menyiram minuman ke David. Emosi David membludak sebab baju David kotor. David tidak bisa menerima perlakuan Nadia. Dia mencari Nadia sehingga terjadi keributan, mengakibatkan David ditahan oleh Satpam. Akhirnya, David menemukan Nadia untuk bertanggung jawab atas perbuatan Nadia menjadi pembantu di sebuah apartemen David. Nadia pun tidak dapat menolak tawaran David sebab Nadia kehilangan uang dan passportnya.
***

Sepenggal sinopsis ini mengingatkan saya pada gaya penceritaan penulis dan buah karyanya. Betapa tidak, penulis  produktif dalam menghasilkan karya fiksi. Novel yang sudah terbit diantaranya, Guardian Angel (Media Pressindo, 2011), Love Hurts (Media Pressindo, 2012), Nenek Galau (EazyNook, 2013), When I Fall In Love (Media Pressindo, 2013), Cinta Masih Ada (Media Pressindo, 2013), Hantu Rumah Belanda (Media Pressindo, 2014), Hantu Casablanca (Makam, 2014) serta Goodbye Singapore (Bhuana Ilmu Populer, 2015).
Penulis  mempunyai latar belakang pertanian, dominan bergenre teenlit. Bertema cinta. Secara universal, cinta  hal yang tidak mutlak dan tidak asing bagi kehidupan manusia. Cinta bersifat umum. Sebuah cerita, biasanya tidak terlepas dengan cinta. Sebut saja cerita baik mengandung sejarah dan budaya. Setiap  bercerita seseorang, mempunyai gaya khas tersendiri. Hanya saja, bagaimana cara penulis membungkus jalinan cinta itu. Novel Goodbye Singapore ini, bisa saya katakan sebagai hiburan. Sesuai fungsi sastra yaitu fungsi rekreatif. Fungsi rekreatif,  memberikan rasa senang, gembira serta menghibur. Isi cerita dikemas dengan bertemakan cinta. Untuk itu, dalam novel ini penikmat sastra akan mendapatkan kesenangan dan terhibur terutama bagi penikmat remaja.
Menggemari dunia tulis-menulis  dimulai sejak sekolah menegah pertama. Kemahiran  penulis belum terampil menggunakan teknik-teknik dalam sebuah plot.  Mengingat novel yang pernah saya baca, penulis Embart Nugroho selalu menceritakan dengan teknik datar. Setiap bab merupakan lanjutan dari cerita sebelumnya. Banyak menggunakan teknik dialog dramatik sehingga narasi sangat minim. Bahasanya mudah dipahami.
Cinta dan benci itu beda tipis. Itulah yang menjadi pengantar dalam kemasan cover depan novel ini. Dapat dikatakan bahwa penulis ingin menyampaikan Cinta dan benci itu hanya berbeda tipis. Cinta dan benci merupakan tanda untuk menunjukkan jalinan cerita David dan Nadia yang saling membenci. Dari tanda cinta dan benci, merupakan kode sebagai tanda bahasa yang ingin diungkapankan penulis. Kisah mereka menjadi tertutupi dari kebencian  dikarenakan kebersamaan  sehingga mereka menumbuhkan benih-benih cinta.

Tidak hanya itu, Embart dominan menulis fiksi berupa novel teenlit. Ada beberapa dialog terkenal dengan ciri khas Medan seperti dalam dialog Nadia, “Ugh..siapa yang menyuruhku simpatik? Orang Medan dan cara bicaranya saja yang keras, tapi hatinya lembut, kok,” Seperti diketahui kebanyakan   orang Medan memiliki suara keras sehingga menimbulkan penafsiran yang banyak. Hal ini ditegaskan penulis  dalam novelnya. Penjelasan kepada khalayak  orang Medan sangat baik, meskipun terkesan seperti marah.
Sayangnya, sungai-sungai di Indonesia banyak yang dijadikan tempat pembuangan sampah. Kotor, bau, dan menjijikkan. Ah, andai saja semua orang sadar akan kebersihan?oh.. Indonesiaku..” sepenggal dialog ini juga mengingatkan perbedaan dari kedua Negara. Kedua dialog tersebut patut diapresiasi sebab penulis menggunakan teori pragamatik dalam dialog serta masalah TKI  walau hanya sekilas disampaikan oleh Embart.
Ada beberapa point yang saya tekankan,  secara jujur isi dalam cerita mudah ditebak. Nadia jatuh cinta oleh David. Kemudian kelogisan dalam cerita, terbukti dari kesatuan setiap bab. Terakhir penulis memberikan rasa ingin tahu (suspense) kepada pembaca melalui cerita Bobby dengan Nadia. Bobby adalah cinta terpendam Nadia. Perjumpaan di Singapore menumbuhkan benih cinta tapi sayang Bobby hanya bersandiwara di depan Nadia.
Selain itu, dari beberapa novel Embart selalu menggunakan tokoh perempuan. Tokoh adalah salah satu unsur dalam cerita. Mengulas tentang penokohan perempuan, saya ingat penulis novelis Paulo Coelho. Paulo Coelho merupakan penulis yang berasal dari Brazil dengan gaya penceritaan tokoh perempuan. Penulis sangat kental sekali dengan mendeskripsikan watak maupun jiwa psikologi seseorang. Saya melihat dalam novel Goodbye Singapore masih sedikit pendiskripsian ketakutan psikologi Nadia. Alangkah baiknya, ketakutan Nadia terdiskripsikan melalui dialog-dialog yang hidup. Nadia berada di negeri orang terutama tempat yang salah dari tujuan liburannya.
Penulis Embart Nugroho (anggota KSI-Medan) dapat diapresiasi meskipun bahasa yang digunakan bahasa gaul namun kecintaian penulis terhadap Medan menggambarkan cerita dalam novelnya dengan setting Medan. Disamping itu, novel ini dikemas dengan cover yang menarik terlihat simbol diantaranya singa, pesawat dan passport.
Dengan demikian, novel ini  lebih khusus kepada dunia remaja maupun mahasiswa semester awal. Jalinan cerita  dibalut dengan happy ending romance. Berawal dari Singapore dan selamat tinggal Singapore.  David diam-diam juga telah menyukai Nadia meski rahasia mereka terbongkar. Pada akhirnya, Singapore menjadi saksi cinta mereka. Selamat menikmati!

Analisa, Rebana  01 Maret 2015
           


Artikel Profile Taman Remaja Pelajar Analisa Minggu







Embart Nugroho, Berbagi Cerita

(Oleh : Ceria Kristi Br Tarigan)

Menulis merupakan sebuah proses kreatif untuk menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis” ujar Embart Nugroho penulis kelahiran Pematang Siantar, 3 Februari 1977. Menulis merupakan hal yang tidak terlepas dari setiap manusia meskipun hanya berupa diary. Embart Nugroho dikenal seorang novelis dengan genre teenlit sangat senang menulis sejak SMP.
“Guardian Angel” (Media Prasindo 2011), “Love Hurts” (Media Pressindo 2012)”, Nenek Galau (Eazynook 2013), “When I Fall in Love”(Media Pressindo 2013), “Cinta Masih Ada” (Media Pressindo 2013). Banyak ya sahabat muda?hehe.. “Kalau tidak ada halangan tahun ini 3 novel saya akan terbit” ujar Embart kepada saya. Hebat ya sobat muda. Nah, sahabat muda tentu penasaran bukan tentang penulis yang satu ini? berikut ini saya akan kemas cerita tentang dunia kepenulisan Embart Nugroho.
Embart Nugroho mulai menulis sejak SMP. Pada awalnya penulis belajar membuat cerita-cerita pendek dan komik. Cerita itu dikasih oleh kakaknya dan dibaca. Walaupun itu masih cerita anak-anak, mereka suka dan mendukung bakat menulis. Sejak SMU Embart terus menulis. Embart tambah semangat ketika mengikuti lomba cerpen di Aneka Yess dengan juara pertama. Semangat itu kian bertambah hingga menulis cerpen ke media cetak. Dan pada saat itu ketika Embart membaca novel di toko buku. Embart berkeinginan membuat novel. Namun perjalanan itu tidak selalu mulus seperti mendaki gunung. Embart berkali-kali ditolak penerbit. Dia kembali belajar dengan banyak membaca lalu satu kuncinya yakni jangan pernah putus asa. Dengan usaha yang baik novel Embart pun dapat di terima. Kini sudah lima novel yang terbit.
Penulis lebih suka menulis bertema romance dan horor. “Karena menceritakan tentang perasaan penulis ataupun sang tokoh yang mampu menghipnotis pembacanya. Cerita cinta yang diramu sedemikian rupa hingga menjadi alur cerita yang menarik. Sedang untuk cerita horor, saya lebih suka menceritakan ketakutan saya... hahahaha... Horor itu seperti suatu cerita yang sangat menguji adrenalin, walau sebenarnya saya penakut, namun enak aja menulis cerita horor.” ujar Embart. Ya. Apapun temanya pasti memiliki pesan yang ingin disampaikan oleh penulis tentunya seperti novel When I  Fall In Love.
Di samping menjadi seorang penulis, Embart Nugroho pernah mengalami hambatan menulis sahabat muda. Dimana susahnya membagi waktu dengan pekerjaan lalu kemauan yang tiba-tiba down, bad mood, ketika tidak ada ide dan minimnya perbendaraan kata. Akan tetapi penulis dapat mengatasi dengan cara saya rileks, traveling, jalan keliling kota, nonton dan baca novel-novel lainnya. Maka dari kegiatan itu Embart bisa mendapatkan ide baru untuk melanjutkan cerita di dalam novel.
Sahabat Muda, kali ini Embart berbagi trik menulis cerpen atau novel. Rahasianya hanya semangat dan jangan malas untuk menulis. Jika ingin menjadi penulis yang baik maka banyak-banyaklah menulis dan mencari ide-ide yang lebih kreatif. Dan hal yang paling penting dalam menulis cerpen dan novel adalah mood dan kemauan. Ketekunan dan fokus dalam tulisannya. Carilah ide yang kreatif dan banyak membaca. Mengerti apa itu ungkapan, imbuhan, metafora, narasi dan EYD. Menulis cerpen beda dengan menulis novel. Cerpen adalah cerita pendek dimana konflik dan penyelesaiannya harus jelas dan menarik dalam cerita singkat. Sedangkan novel cerita yang panjang, dimana alurnya juga harus menarik perhatian pembaca. Konflik dan penyelesaiannya secara terperinci.
Karya tulis tidak terlepas dari penikmatnya. Ya..Penulis dengan karakteristik berkulit sawo matang ini sangat digemari oleh fansnya di pulau Jawa. Bagaimana dengan Sumatera Utara sahabat Muda? Nah kamu bisa mencari informasinya melalui jejaring sosial. Di usia matang ini penulis berharap menjadi seorang penulis novel yang terkenal dengan novel bestseller seluruh dunia! Amin. Semoga makin sukses ya sahabat muda…
Menutup akhir perjumpaan, Embart berpesan kepada seluruh pembaca TRP, Pesannya “Jangan takut untuk menulis jika kamu ingin jadi penulis. Tulislah apa yang bisa kamu tulis, baik ungkapan hati, curhat atau apapun itu dan jangan takut untuk mempublikasikannya. Terus berkarya!”
Untuk sahabat muda yang mau temenan sama Embart Nugroho atau tanya-tanya soal kegiatan menulis, silakan main ke http://www.Embartnugroho.blogspot.com. Akun Facebook : Embart Nugroho II. Akun Twitter @embartnugroho.


Analisa, Taman Remaja Pelajar 27 April 2014



ASYIK DI RUMAH, NGAPAIN AJA YA?

4 KEGIATAN ASYIK DI RUMAH DAN BERBAGI CERITA S udah dua bulan aktivitas dilakukan di rumah. Belajar, bekerja dan beribadah. ...